Image from Google |
Siapa yang tidak mengenal PlayStation, ya dia adalah merupakan salah satu sebuah industri game terbesar global yang berkantor pusat di Minato, Tokyo, Jepang. Tahun lalu tepatnya di 2015 Sony playstation tengah memperkenalkan Produk pertama Virtual Reality mereka yang dinamakan PlayStation VR. Ditengah maraknya teknologi ini akan keungguulannya namun ada banyak orang atau sebagian besar
kurang percaya atau ragu-ragu tentang teknologi Virtual Reality, teknologi ini di tahun-tahun sebelumnya sangat
santer diisukan sebagai salah satu hal terbesar yang di tempatkan pada sebuah
game atau pun yang lainnya.
Bahkan seorang Andrew House, yang merupakan Global Chief Executif Sony, serasa skeptis
atau memiliki keraguan tentang seberapa cepat Virtual Reality (VR) ini akan
dianut ataupun diterima luas di pasaran global. Jadi oleh karena itu, ketika
salah satu perusahaan video game terbesar di dunia yaitu Sony ingin menentukan seberapa banyak dari Headset Virtual Reality
(VR) yang baru bakalan diproduksi dipasaran, dari beberapa petinggi mereka
menasehati bahwa Sony mengambil langkah untuk membuat atau memproduksi Headset
ini lebih sedikit . Mereka mengambil tindakan ini atas dasar kurang percaya
atau keragu-raguan seberapa besar minat pasar pada headset Virtual Reality ini.
Image From New York Times |
“Ini adalah merupakan salah satu
kasus klasik dalam setiap Organisasi/Perusahaan dimana kita sangat bersemangat
dalam memasarkan atau menjual produk ini ke pasaran global. Namun dari sisi
lain mengatakan harus lah kita mengambil tindakan sedikit berhati-hati”,
demikian seperti yang diungkapkan Andrew
House.
Untuk itu seorang Andrew House juga telah mengambil
langkah yang terlalu berhati-hati. Headset dari Play Station VR telah langka di
banyak toko, terutama di Jepang karena produk ini akan mulai dijual pada bulan
Oktober depan. Dalam Sebuah wawancara di kantornya yang terletak di Silicon Valley pada Jumat 24.02.2017,
Andrew House mengungkapkan penjualan Play Station VR untuk pertama kali pada 19
Februari telah terjual lebih dari 915.000 unit Headset, kemudian sekitar empat
bulan setelahnya akan kembali mulai dijual lagi.
Tujuan
awal dari internal Sony adalah ingin menjual Satu Juta lebih unit Headset VR
dalam periode enam bulan pertama, pada pertengahan April. Atas dasar minat
pasar pada periode penjualan pertama perusahaan yang dimana disini adalah Sony
telah memperkirakan hampir pasti akan melampaui perkiraan tersebut. “Orang –orang
akan berbaris mengantri diluar toko untuk mendapatkan unit itu ketika mereka
tahu produk Headset itu akan di jual kembali”, kata Andrew House, yang
menggambarkan bagaimana situasi atau kondisi minat rakyat di Jepang atas produk
ini. Andrew House juga mengatakan pasokan Headset Play Station VR akan
meningkat pada bulan April kedepanserta pada saat musim gugur nanti Sony berharap dapat mulai
memasarkan atau menjual Produk mereka di Amerika Latin.
Angka penjualan yang mereka
dapatkan sebelumnya memberikan tanda positif untuk sebuah Virtual Reality (VR)
dan menetapkan Sony sebagai pemimpin disisi Premium dari pasar Headset yang
terhubung ke PC dan Konsol Game yang memberikan pengalaman yang lebih mendalam
dari pada saat ini seperti Headset yang menggunakan Smartphone untuk Visual.
Pesaing Utama Sony Yakni Oculus dari Facebook
dan HTC, belum mengungkapkan penjualan dari Headset Premium mereka. Salah satu
perusahaan riset, Superdata Research memperkirakan ada lebih dari 243.000 unit
Oculus Rift dan 420.000 Headset HTC Vive telah terjual pada akhir tahun lalu.
Sebaliknya disini saya sedikit menceritakan story unik dimana selama tiga bulan
pertama di pasaran pada tahun 2007, perusahaan Apple telah menjual hampir dari
1.4 juta produk iPhone, sungguh prestasi yang sangat memukau bagi sebuah
organisasi atau perusahaan. Oleh karena itu prestasi yang didapat oleh Apple
ini sekarang dianggap sebagai salah satu prestasi produk teknologi yang paling
sukses sepanjang masa.
0 komentar:
Post a Comment